Halaman
193
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
16
BENCANA ALAM
Bencana Alam
Jenis-jenis bencana alam
Dampak bencana alam
Pencegahan
bencana alam
Tahap prabencana
Tahap saat bencana
Tahap panca bencana
Banjir
Tanah longsor
Gunung meletus
Tsunami
Gempa bumi
KATA KUNCI
PETA KONSEP
Bencana alam, skala
richter
, MMI,
solfatara
, kaldera,
cinder cone
,
stratovolcano
194
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
B.
JENIS-JENIS
BENCANA ALAM
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami
yang berupa peristiwa fisik, misalnya letusan gunung, gempa bumi,
dan longsor, serta disebabkan oleh aktivitas manusia. Bencana alam
berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu bencana alam
yang bersumber dari kejadian alam murni dan yang bersumber dari
akibat perbuatan manusia.
Bencana alam yang bersumber dari kejadian alam murni, misalnya
gunung meletus dan gempa bumi. Bencana alam yang disebabkan oleh
perbuatan manusia, misalnya banjir dan longsor.
Gambar 16.1 Banjir
(Sumber: faperta91unsrat.files.wordpress.com/03/06/2009)
Terjadinya berbagai bencana alam di Indonesia selalu menyisakan
duka bagi rakyat, terutama korban bencana alam. Kerugian yang
diakibatkan pun sangat besar, bahkan sering kali mengakibatkan
korban jiwa yang tidak dapat dihitung dengan materi.
Setiap perilaku kita terhadap lingkungan, akan mendapatkan
penghargaan. Penghargaan yang diperoleh bergantung pada perilaku
kita sendiri, apakah bersikap ramah atau sebaliknya merusak
lingkungan. Perilaku ramah lingkungan akan menghindarkan kita
dari berbagai bencana alam yang disebabkan perilaku manusia.
Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan yang mengkibatkan
banjir atau melakukan penebangan liar yang akan mengakibatkan
tanah longsor.
Sebaliknya, sikap mengeksploitasi lingkungan tanpa melestarikan-
nya, akan mengakibatkan bencana alam yang hebat, seperti banjir,
tanah longsor, dan kebakaran hutan. Oleh karena itu, sejak dini kita
harus melestarikan lingkungan yang ada di sekitar kita, supaya segala
bencana dapat terhindar, kecuali yang benar-benar disebabkan oleh
gejala alam murni.
A.
DAMPAK
BENCANA ALAM
195
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 16.2 Penebangan hutan
(Sumber: tonilkota.googlepages.com/03/06/2009)
Bangsa Indonesia tidak lagi bangga dengan julukan “Jamrud
Khatulistiwa”, karena pada kenyataannya Indonesia telah menjadi
negeri sejuta bencana. Hal tersebut diungkapkan dalam
Environmental
Outlook
WALHI 2003
. Namun, kita tidak boleh berkecil hati. Jika
setiap individu ramah terhadap lingkungannya, hal tersebut dapat
dihindari. Terutama bencana alam yang di dalamnya terdapat campur
tangan manusia sehingga sifatnya dapat direncanakan.
Indonesia disebut juga sebagai
negeri sejuta bencana
. Namun,
dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat Indonesia, hal tersebut
dapat dihindari. Berikut beberapa bencana yang sering terjadi di
Indonesia.
1.
Banjir
Bencana banjir terjadi karena air menggenangi daratan yang
biasanya kering. Bencana ini sebagian besar disebabkan oleh perilaku
manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Perilaku tersebut
antara lain:
a.
menebang hutan secara liar;
b.
pendangkalan hulu sungai;
c.
membuang sampah sembarangan sehingga mengakibatkan pe-
nyumbatan aliran air;
d.
pembangunan saluran air yang tidak sesuai standar;
e.
pembuatan tanggul yang tidak kuat sehingga mudah jebol.
B.
JENIS-JENIS
BENCANA ALAM
196
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Berdasarkan penyebabnya, terdapat tiga jenis banjir, sebagai
berikut.
a.
Banjir laut
Banjir laut terjadi karena meluapnya air laut. Hal tersebut
dikarenakan adanya angin topan dari laut yang mendorong ombak
bergerak ke daratan.
b.
Banjir sungai
Banjir sungai merupakan peristiwa meluapnya air sungai ke bagian
kanan dan kiri sungai sehingga mengganggu aktivitas masyarakat
yang menghuni daerah sekitar sungai. Banjir sungai biasanya terjadi
secara berkala, misalnya dua tahun sekali. Banjir ini disebabkan
melelehnya salju secara mendadak atau hujan lebat.
c.
Banjir danau
Banjir danau terjadi karena meluapnya air danau. Banjir ini
disebabkan oleh adanya badai atau angin kencang.
Gambar 16.3 Banjir
(Sumber: ariyanto.files.wordpress/03/06/2009)
2.
Tanah longsor
Tanah longsor adalah suatu jenis pergerakan tanah dalam jumlah
besar secara cepat. Umumnya peristiwa tanah longsor terjadi pada
musim hujan. Penyebab utama ketidakstabilan tanah ialah adanya
gaya gravitasi dan rembesan air yang terdapat pada lahan yang tidak
ditanami tumbuhan. Selain itu, tanah longsor dapat disebabkan oleh
kondisi batuan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi alam, dan penggunaan lahan lereng tersebut.
a.
Penyebab tanah longsor
Secara garis besar penyebab terjadinya tanah longsor dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor alami dan faktor manusia.
197
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
1)
Faktor alami
Faktor alam yang menjadi faktor utama terjadinya tanah longsor
sebagai berikut.
a)
Kondisi geologi, meliputi batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah,
lapisan batuan, gempa bumi, dan gunung api.
b)
Iklim yaitu berupa curah hujan yang tinggi.
c) Keadaan topografi yaitu kondisi lereng yang curam.
d)
Keadaan tata air berhubungan dengan banyaknya kandungan air
di daerah tersebut.
e)
Tanah kritis.
2)
Faktor manusia
Perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan sehingga menjadi
faktor penyebab terjadinya longsor sebagai berikut.
a)
Pemotongan dan penambangan batu di lereng yang terjal.
b)
Penggundulan hutan tanpa disertai upaya penghijauan.
c)
Sistem pertanian yang tidak memerhatikan pengairan yang
aman.
d)
Pengembangan wilayah yang tidak disertai kesadaran
masyarakatnya.
b.
Upaya penanggulangan bencana tanah longsor
Upaya menghindari dan menanggulangi bencana tanah longsor
dapat dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap preventif dan tahap
bencana.
1)
Tahap preventif
Tahap preventif atau tahap awal merupakan langkah utama
dalam mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh bencana tanah
longsor. Upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi daerah rawan tanah longsor.
b)
Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam
terutama mengenai tanah longsor.
c)
Melakukan pemantauan terhadap daerah rawan longsor untuk
mengidentifikasi gejala kemungkinan terjadinya longsor.
d)
Pengembangan dan penyempurnaan pengelolaan dalam upaya
penanggulangan bencana tanah longsor.
e)
Perencanaan pengembangan sistem peringatan dini.
f)
Mengembangkan pola pengelolaan lahan yang baik.
g)
Hindari bermukim dan mendirikan bangunan di tepi lembah
sungai yang terjal.
h)
Hindari penggalian lereng yang dapat mengganggu kestabilan
tanah.
198
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
2)
Tahap bencana
Bencana terjadi tidak dapat diprediksi secara tepat. Tindakan
yang harus dilakukan ketika bencana tanah longsor terjadi, antara
lain sebagai berikut.
a)
Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah.
b)
Mendirikan pusat pengendalian terutama bagi korban tanah
longsor.
c)
Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
d)
Dirikan dapur umum, pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.
e)
Pencegahan terjadinya wabah penyakit.
f)
Evaluasi, konsultasi, dan penyuluhan.
Gambar 16.4 Tanah longsor
(Sumber: iwandahnial.files.wordpress.com/03/06/2009)
3.
Gunung meletus
Gunung api merupakan suatu sistem saluran batuan dalam
wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi dan menyatu dengan
berbagai material yang dikeluarkan bersamaan saat terjadi letusan.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia. Namun, yang lebih
dikenal adalah gunung berapi yang berada sepanjang busur Cincin
Api Pasifik (
Pacific Ring of Fire
). Garis tersebut merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik, termasuk beberapa
gunung berapi yang berada di Indonesia.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung keluar
sebagai lahar atau lava. Kerusakan yang terjadi saat gunung meletus
disebabkan oleh aliran lava, letusan gunung berapi, aliran lumpur,
abu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami, dan gempa
bumi.
199
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 16.5 Gunung meletus
(Sumber: conandole.files.wordpress.com/03/06/2009)
Terdapat beberapa tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia.
Tingkatan tersebut sebagai berikut.
a.
AWAS, menandakan gunung berapi yang segera atau sedang
meletus atau dalam keadaan kritis, yang dapat menimbulkan
bencana.
b.
SIAGA, menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke
arah letusan atau menimbulkan bencana.
c.
WASPADA, menandakan adanya aktivitas atau kenaikan aktivitas
dari level normal.
d.
NORMAL, merupakan tahapan ketika tidak terdapat gejala
aktivitas tekanan magma.
4.
Gempa bumi
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang
disebabkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, aktivitas
gunung api, dan runtuhan batuan. Gempa bumi terjadi setiap hari di
bumi. Namun, sebagian besar tidak mengakibatkan kerusakan karena
intensitasnya kecil.
Intensitas gempa bumi adalah tingkat kerusakan yang terasa
pada lokasi terjadinya gempa bumi. Angkanya ditentukan dengan
menilai kerusakan yang dihasilkan, pengaruhnya pada benda-benda,
bangunan, tanah, dan orang-orang. Skala ini disebut MMI (
Modified
Mercalli Intensity
) yang diperkenalkan oleh
Giuseppe Mercalli
pada
tahun 1902.
200
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 16.6 Gempa bumi
(Sumber: soundwaves.usgs.gov/05/03/2009)
Magnitude
adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan
gempa yang terjadi pada daerah tertentu, yang diakibatkan oleh
goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang digunakan ialah
Skala
Richter
. Skala ini diperkenalkan oleh
Charles F. Richter
pada
tahun 1934.
Berikut ini beberapa upaya persiapan untuk keadaan darurat
sehubungan dengan terjadinya gempa bumi.
a.
Menentukan tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa
bumi.
b.
Menyediakan air minum untuk keadaan darurat.
c.
Menyiapkan tas ransel untuk memasukkan barang-barang yang
dibutuhkan, misalnya senter, P3K, makanan tahan lama, pakaian,
dan lain-lain.
d.
Mengencangkan mebel yang mudah roboh.
e. Mengganti kaca jendela dengan menempelkan kaca film.
f.
Mencari tempat untuk evakuasi dan rumah sakit terdekat.
Jika terjadi gempa bumi, lakukan tindakan yang tepat untuk
menyelamatkan diri. Berikut ini beberapa tindakan yang harus
dilakukan di berbagai tempat.
a.
Jika berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja dan
lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor,
matikan segera.
b.
Jika terjadi di luar rumah lindungi kepala dan hindari dari benda-
benda berbahaya dengan barang yang dibawa.
c.
Jika terjadi di dalam lift, tekanlah semua tombol dan usahakan
untuk keluar dari lift.
d.
Jika terjadi di dalam kereta api, bersikap tenang dan berpegangan
yang erat pada tiang.
201
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
e.
Jika terjadi di dalam mobil, berhenti dan pinggirkan segera mobil
kamu supaya mudah mengendalikannya.
f.
Jika terjadi di gunung atau pantai, carilah tempat yang aman dan
mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari tsunami. Berilah
pertolongan pertama pada korban yang berada di sekitar.
g.
Lakukan evakuasi sesuai instruksi petugas.
h.
Bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang
benar.
5.
Tsunami
Istilah
tsunami
berasal dari bahasa Jepang.
Tsu
artinya pelabuhan,
dan
nami
artinya gelombang. Oleh karena itu, secara terminologi
tsunami
dapat diartikan sebagai gelombang pelabuhan.
Tsunami
adalah gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan
oleh berbagai gangguan di dasar samudra. Gangguan-gangguan
tersebut dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, tumbukan
benda langit, dan gunung meletus. Peristiwa
tsunami
tidak tampak
saat masih berada di tengah lautan. Namun, setelah mencapai wilayah
dangkal, gelombangnya bergerak sangat cepat dan semakin besar.
Gambar 16.7 Tsunami
(Sumber: wave-livesaildie.com/13/03/2009)
Tsunami
dapat menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa
yang menghuni kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Pencemaran
air, terjadinya genangan, dan kerusakan tanah pertanian merupakan
dampak dari peristiwa
tsunami
selain merenggut korban jiwa. Syarat-
syarat terjadinya
tsunami
yang disebabkan oleh gempa sebagai
berikut.
a.
Gempa bumi berpusat di tengah laut dan dangkal (0-30 km).
b.
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala
Richter.
c.
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
202
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Untuk mengurangi kerugian bahkan korban jiwa serta mem-
prediksi terjadinya
tsunami
, saat ini telah dikembangkan sistem
peringatan dini
tsunami
. Tujuan dari sistem ini ialah untuk men-
ciptakan sebuah sistem yang dapat menginformasikan serta mem-
peringatkan masyarakat luas apabila terjadi gempa yang berpotensi
terjadi
tsunami
.
Sistem peringatan dini
tsunami
telah dikembangkan di Jepang
dan Hawai. Bencana
tsunami
dapat diprediksi oleh berbagai institusi
seismologi di berbagai penjuru dunia. Sementara itu, proses terjadinya
tsunami
dapat dimonitor melalui perangkat yang terdapat di dasar
laut yang terkoneksi dengan satelit.
Pemodelan
tsunami
yang baik telah berhasil memperkirakan
seberapa besar dan tinggi gelombang
tsunami
di daerah sumber,
kecepatan penjalarannya, waktu sampai di pantai, ketinggian
gelombang di pantai, dan seberapa jauh rendaman yang terjadi di
daratan.
Bencana merupakan suatu peristiwa yang sangat ditakutkan
masyarakat. Namun demikian, jika peristiwa tersebut harus terjadi
maka tidak ada seorang pun yang dapat menghalanginya. Oleh karena
itu, upaya yang harus dilakukan ialah pencegahan. Namun hal tersebut
tidaklah cukup. Jika bencana melanda maka upaya penyelamatan pun
harus dilakukan. Demikian juga dengan upaya pemulihan setelah
terjadi bencana.
Dari uraian di atas, upaya penanggulangan dapat dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu tahap sebelum terjadi bencana (prabencana), tahap
saat terjadi bencana, dan tahap pascabencana (pemulihan).
1.
Tahap prabencana
Tahap prabencana merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk menghindari terjadinya bencana alam. Kalaupun tidak
dapat dihindari, setidaknya dapat meminimalkan atau tindakan
mengantisipasi bencana yang terjadi. Misalnya, dengan mengembang-
kan dan menyosialisasikan sistem peringatan dini terjadinya bencana
alam (
early warning system
). Selain itu, penyuluhan dan simulasi
penyelamatan saat terjadi bencana dapat disampaikan kepada
masyarakat.
2.
Tahap saat bencana
Ketika bencana terjadi, hal yang harus dilakukan ialah menye-
lamatkan diri. Tindakan penyelamatan diri dilakuan sesuai dengan
tindakan prabencana, yaitu bagaimana cara menyelamatkan diri dari
bencana. Tindakan ini bersifat sementara, untuk menyelamatkan
korban bencana dan harta benda jika hal tersebut memungkinkan.
C.
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM
203
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Aktivitas
3.
Tahap pascabencana
Tindakan pascabencana bersifat jangka panjang. Tindakan ini
bertujuan untuk memulihkan kembali daerah dan masyarakat yang
dilanda bencana. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana, antara lain sebagai berikut.
a.
Membuang sampah pada tempatnya.
b.
Hindari mendirikan bangunan di tebing yang curam.
c.
Melestarikan hutan lindung.
d.
Menebang pohon seperlunya disertai dengan upaya penanaman
pohon kembali (reboisasi).
Pengayaan Aplikatif
Sejak terjadinya peristiwa
tsunami
di Indonesia, pemerintah
mulai menyosialisasikan
sistem peringatan dini tsunami
. Hal
tersebut cukup membantu, namun masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar pesisir pantai harus mengetahui tanda-tanda
lebih dini. Adapun yang harus dilakukan yaitu bersikap tenang
tenang, hindari gelombang jika telah terlihat dengan mencari
tempat yang lebih tinggi, jika air laut surut dari batas normal
waspadai akan terjadinya
tsunami
, ajak keluarga ke tempat
aman, pergi ke tempat evakuasi.
Mencari informasi dari berbagai media mengenai gunung
berapi yang terdapat di Indonesia
Tujuan:
Mengetahui gunung api yang terdapat di Indonesia.
Peralatan dan fasilitas:
Berbagai media.
Pelaksanaan:
1.
Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 5
-
10 orang.
2.
Carilah Informasi mengenai gunung berapi dan kelompokkan
berdasarkan tipe gunung yang terdapat di Indonesia.
3.
Buatlah portofolio tentang gunung berapi yang terdapat di
Indonesia.
4.
Hasilnya, kumpulkan kepada gurumu untuk mendapatkan
penilaian.
204
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
1.
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami
yang berupa peristiwa fisik, misalnya letusan gunung, gempa
bumi, dan longsor, serta disebabkan oleh aktivitas manusia.
2.
Bencana alam berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua,
yaitu bencana alam yang bersumber dari kejadian alam murni dan
yang bersumber dari akibat perbuatan manusia.
3.
Upaya penanggulangan dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
tahap sebelum terjadi bencana (prabencana), tahap saat terjadi
bencana, dan tahap pascabencana (pemulihan).
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1.
Konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami yang berupa peristiwa
fisik alam dan oleh aktivitas manusia disebut ....
a.
musibah
c.
gempa bumi
b.
bencana alam
d.
gunung meletus
2. Bencana alam yang disebabkan oleh faktor alam adalah ....
a.
gunung meletus, gempa bumi, dan banjir
b.
banjir, kebakaran, dan longsor
c.
gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami
d.
gempa bumi dan tanah longsor
3.
Berikut ini yang merupakan penyebab terjadinya bencana banjir
adalah ....
a.
membuang sampah ke tempat pembuangan sampah
b.
membakar sampah kertas
c.
mendirikan pemukiman di lereng gunung
d.
membuang sampah ke sungai
4.
Peristiwa meluapnya air sungai ke bagian kanan dan kiri sungai
sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang menghuni
daerah sekitar sungai disebut ....
a.
banjir sungai
c.
banjir laut
b.
banjir danau
d.
banjir bandang
5.
Istilah
tsunami
berasal dari bahasa ....
a.
Korea Selatan
c.
Jepang
b.
Hongkong
d.
Vietnam
RANGKUMAN
SOAL-SOAL LATIHAN
205
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
6. Faktor alami penyebab tanah longsor adalah ....
a.
penambangan batu di lereng yang terjal
b.
penggundulan hutan tanpa disertai reboisasi
c.
iklim dengan curah hujan yang tinggi
d.
pertanian yang tidak memerhatikan sistem pengairan aman
7. Tahapan bencana ketika terjadi bencana tanah longsor adalah ....
a.
mengevakuasi korban bencana
b. mengindentifikasi daerah rawan longsor
c.
pemantauan terhadap daerah lawan longsor
d.
perencanaan pengembangan sistem peringatan dini
8. Suatu gunung api dinyatakan dalam status siaga, jika ....
a.
gunung api dalam keadaan kritis
b.
adanya kenaikan aktivitas gunung api
c.
terjadi gejala aktivitas tekanan magma
d.
gunung api bergerak ke arah letusan
9. Gunung api yang tersusun dari batuan hasil letusan, disebut ....
a.
kaldera
c.
perisai
b.
stratovulcano
d.
cinder cone
10.
Upaya penanggulangan bencana alam tahap prabencana adalah
....
a.
membuang sampah pada tempatnya
b.
melestarikan hutan lindung
c.
menyosialisasikan sistem peringatan dini
d.
tidak mendirikan bangunan pada tebing yang curam
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Apa akibat dari perilaku yang tidak ramah terhadap lingkungan?
2.
Sebutkan faktor penyebab tanah longsor yang diakibatkan oleh
perilaku manusia!
3.
Jelaskan yang dimaksud dengan:
a.
banjir
b.
gempa bumi
c.
tanah longsor
d.
gunung meletus
e.
tsunami
4.
Sebutkan syarat-syarat gempa bumi yang akan menimbulkan
tsunami!
5. Sebutkan klasifikasi gunung berapi di Indonesia!
206
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
SOAL-SOAL LATIHAN SEMESTER GENAP
III.
Penilaian apektif
Aspek yang Diharapkan
Cek
Nilai-nilai yang harus dikembang-
kan
kerja sama
•
toleransi
•
disiplin
•
tanggung jawab
•
Jumlah
Jumlah nilai maksimal: 4
IV.
Penilaian Psikomotorik
No
Aspek yang Dinilai
Kualitas Kegiatan
1
2
3
4
1.
Lakukan simulasi penanggulangan
bencana alam bersama teman-teman
yang meliputi:
tahap prabencana
•
tahap saat bencana
•
tahap pascabencana
•
Jumlah
Jumlah nilai maksimal: 6
Kamu pasti senang mempelajari bab ini. Apakah ada yang
tidak kamu mengerti? Jika terdapat bahasan yang tidak dimengerti,
tanyakan kepada gurumu untuk mendapatkan penjelasan.
REFLEKSI
207
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Menembakkan bola sambil berdiri disebut ....
a.
chest pass
c.
jump shoot
b.
standing shoot
d.
lay of shoot
2.
Pencipta permainan
softball
adalah ....
a.
George Thomas
c.
George Smith
b.
George Hancock
d.
George Balack
3. Lompat tinggi gaya memutar disebut juga ....
a.
eastern cut off
c.
straddle
b.
western
d.
flop
4.
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh
menyamping lawan disebut ....
a.
elakan
c.
kuda-kuda
b.
tendangan
d.
hindaran
5. Tujuan tes loncat tegak adalah ....
a.
mengukur kecepatan
b.
mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu
c.
mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut
d.
mengukur kekuatan dan daya ledak otot tungkai
6. Cara melakukan angkat tubuh yang benar adalah ....
a.
sikap tubuh tegang
b.
tubuh diangkat sehingga dagu melalui palang
c.
kedua lutut ditekuk
d.
napas dibuang ketika gerakan turun
7. Alat yang digunakan dalam loncat kangkang adalah ....
a.
palang tunggal
c.
kuda-kuda lompat
b.
kuda-kuda pelana
d.
palang sejajar
8. Loncat kangkang disebut juga ....
a.
back extension
c.
round off
b.
straddle vault
d.
squart vault
9. Langkah rapat disebut juga ....
a.
brijtrekpas
c.
looppas
b.
zijpas
d.
qaloppas
SOAL-SOAL LATIHAN SEMESTER GENAP
208
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
10. Tujuan kombinasi gerak pada senam irama adalah ....
a.
meningkatkan konsentrasi
b.
meningkatkan keterampilan
c.
meningkatkan kelincahan
d.
meningkatkan variasi gerak
11.
Jarak maksimal cambukan kaki gaya bebas di atas permukaan air
adalah ....
a.
30 cm
c.
20 mm
b.
46 cm
d.
36 mm
12.
Teknik menahan napas untuk beberapa saat dalam teknik
bernapas disebut ....
a.
breth holding
c.
bilateral
b.
unilateral
d.
alternate
13. Gunung api yang tersusun dari batuan hasil letusan, disebut ....
a.
kaldera
c.
perisai
b.
stratovolcano
d.
cinder cone
14. Istilah tsunami berasal dari bahasa ....
a.
Korea selatan
c.
Jepang
b.
Hongkong
d.
Vietnam
15.
Arah yang ditunjukkan jarum jam pada kompas disebut sebagai
....
a.
arah mata angin
c.
medan magnet bumi
b.
kutub utara
d.
kutub selatan
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Apa tujuan dari
pivot
?
2.
Sejak kapan permainan
softball
dimainkan oleh kaum pria di
Indonesia?
3.
Apa tujuan melakukan tolakan?
4.
Jelaskan yang dimaksud elakan!
5.
Apa tujuan dari Tes Kebugaran Jasmani?
6.
Tuliskan beberapa alat senam yang selalu digunakan dalam
perlombaan senam!
7.
Mengapa senam umum termasuk kategori senam aerobik?
8.
Jelaskan beberapa teknis dasar renang gaya bebas!
9.
Bagaimana cara mengukur jarak pada peta?
10.
Apa akibat dari perilaku yang tidak ramah terhadap lingkungan?
209
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Hendri. 2006.
Panduan Teknis Pendakian Gunung
. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Baechle, Tolmas R dan Earle, Roger W. 2007.
Bugar dengan Latihan Beban
.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Djumidar A. Widya, Moch. 2004.
Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik
dalam Bermain
. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Haller, David. 2007.
Belajar Berenang
. Bandung: Pionir Jaya.
John dan Traetta, Mary Jean. 2007.
Dasar-Dasar Senam
. Bandung: Angkasa.
Mardiana, Ade. Purwadi dan Satya, Wira Indra. 2008.
Pendidikan Jasmani dan
Olahraga
. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prusak, Keven A. 2007.
Permainan Bola Basket
. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Samsudin. 2008.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/Mts
. Jakarta: Litera Prenada Media Group.
Santosa Giriwijoyo, HYS. 2005.
Ilmu Faal Olahraga
. Bandung. Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjono, Doudy B. 2005.
Teknik Dasar Hidup di Alam Bebas
. Bandung: Lembaga
Penerbitan dan Buletin Wanadri.
Taylor, Paul M dan Taylor, Diane K. 2002.
Mencegah dan Mengatasi Cedera
Olahraga
. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Dadibhara.
Keterampilan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
. http://
dadibhara.wordpress.com/2008/07/06/pppk-p3k/
. 22 Juli 2009.
Kunjung Ashadi.
Tes dan Pengukuran Penjas.
http://kunjungashadi.wordpress.
com/category/02tes-pengukuran-penjas/.
22 Juli 2009.
Moh.Gilang, dkk.
Aktivitas Kebugaran Jasmani
(diambil dari buku Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Exact Ganeca).
http://books.google.
co.id/books?id=xnycn_xrVHIC&pg=PA179&lpg=PA179&dq=tes+kebugaran
+jasmani+dan+derajat+kebugaran. 22 Juli 2009.
Pasmajaya.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dalam Kegiatan Alam
Terbuka
.
http://pasmajaya.wordpress.com/2008/01/13/pertolongan-pertama-
pada-kecelakaan-dalam-kegiatan-alam-terbuka
. 22 Juli 2009.
210
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
GLOSARIUM
APAR
: Alat Pemadam Api Ringan.
Daya tahan
: kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas dalam
waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan.
Elakan
: upaya pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki
yang tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat
semula.
Gempa bumi
: peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, aktivitas
gunung api, dan runtuhan batuan.
Gunung api
: suatu sistem saluran batuan dalam wujud cair atau
lava yang memanjang dari kedalaman 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi dan
menyatu dengan berbagai material yang dikeluarkan
bersamaan saat terjadi letusan.
Hindaran
: upaya pembelaan dengan cara memindahkan bagian-
bagian tubuh yang menjadi sasaran serangan lawan,
dengan cara melangkah atau memindahkan kaki.
Kecepatan
: kemampuan otot untuk melakukan suatu gerakan
dengan cepat dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Kekuatan
: kemampuan sekelompok otot untuk membangkitkan
tegangan terhadap suatu tahanan.
Kelentukan
: kemampuan persendian untuk melakukan gerakan
yang seluas-luasnya.
Lembing
: alat yang berbentuk seperti tombak dalam nomor
lempar lembing.
P3K
: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
Packing
: menyusun perlengkapan ke dalam ransel.
PAN
: Penilaian Acuan Norma.
PERBASASI
: Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh
Indonesia.
Repetisi Maksimal
: jumlah beban maksimal yang harus diangkat.
Ring
: sasaran tembak pada permainan bola basket yang
terbuat dari besi dan jaring.
SKJ
: Senam Kebugaran Jasmani.
Tanah longsor
: suatu jenis pergerakan tanah dalam jumlah besar
secara cepat.
TKJI
: Tes Kebugaran Jasmani Indonesia.
Tsunami
: gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan
oleh berbagai gangguan di dasar samudra.
211
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
B
Backstroke
66, 73, 100, 160
Bounce pass
6, 15
Bunt 108
C
Cardiovascular endurance
37
Catcher 12, 6, 15
Chest pass 5, 25, 111, 195
Cinder cone
181, 193, 196
Cross step 19, 99
D
Dribbling
1, 8, 9
E
Elakan 22, 25, 113, 116, 118, 119,
120, 195, 196
Entry 68, 69, 73, 156, 160
F
Fartlek 37
Fire alarm 93, 199
G
Glove 12, 199
H
Handstand
42,
43,
4
4,
45,
46,
47,
48,
49, 41, 99
High pull
31, 32, 27, 199
Hindaran 22, 24, 119, 195
I
Interval training 37
J
Jump shoot
102
, 103
, 104
, 111
, 101
,
195
K
Kaldera 181, 193, 196
Karbondioksida 98
Kompas 79, 196
L
Lay up shoot 103, 105, 111, 101
Leg extention 30
M
Magnitude 188, 199
Muscle endurance
36
O
Oksigen
91, 96, 98
Over head pass
7, 15
P
Perisai
193,
196
Peta topografi
171, 111, 104
Pitcher
10, 12, 104
Pivot 104, 32, 37, 39, 27, 196
Pull
31, 30, 199, 201
Push
29, 199
R
Recovery
68, 69, 73, 156
, 157
, 160
,
155
Release 156, 157, 155
S
Shooting
102, 110, 101
Side pass 8
Smoke detector 93, 96, 10
Softball
2,
10,
105,
107,
109,
110,
111,
112, 101
, 195, 196
Standing shoot 102, 111, 101, 195
Straddle vault 132, 138, 139, 140, 195
U
Under hand pass
7, 15
W
Weight training
28, 38, 39, 40, 27
INDEKS
212
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
LAMPIRAN
Tabel 1
Umur-umur Permulaan Berolahraga, Spesialisasi,
dan Prestasi Top
Cabang Olahraga
Permulaan
Olahraga
Spesialisasi
Prestasi Top
Atletik
Bola basket
Tinju
Balap sepeda
Loncat indah
Anggar
Senam (wanita)
Senam (laki-laki)
Mendayung
Sepak bola
Renang
Tenis
Bola voli
Angkat besi
Gulat
1-12
7-8
13-14
14-15
6-7
7-8
6-7
6-7
12-14
10-12
3-7
6-8
11-12
11-13
13-14
13-14
10-12
15-16
16-17
8-10
10-12
10-11
12-14
16-18
11-13
10-12
12-14
14-15
15-16
15-16
18-23
20-25
20-25
21-24
18-22
20-25
14-18
18-24
22-24
18-24
16-18
22-25
20-25
21-28
24-28
Tabel 2
Daftar Rata-rata Denyut Nadi dalam Latihan Menurut Usia
No.
Usia Tahun
Denyut Maksimal
Per Menit
Daerah Latihan
60%
80%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
200
195
190
185
180
175
170
165
160
155
120
117
114
111
108
105
102
99
96
93
160
156
152
148
144
140
136
132
128
124
Sumber: Hafen, 1998, Behavioral Guidelines for Health and Wellness, Morton Pub. Co. Hal. 209.
213
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Tabel 3
Pengukuran Kesegaran Jasmani Menurut Kesehatan
Komponen Kesegaran
Jasmani
Prosedur Evaluasi
Laboratorium
Tes Sendiri
1.
Cardiorespiratory
2.
Body composition
3.
Muscular strength
4.
Muscular endurance
5.
Flexibility
Maximum Oxygen
pada
cycle
argometer
Berat dalam air
dengan beberapa
metode
Tensimeter
Isokinetic test
Leighton flexometer
12 mn. Lari 1,5 mil
tes
Tes ketebalan lemak
kulit, indeks tubuh,
dan tinggi/berat
Angkat gantung
badan
Sit up
,
pull up
,
flexed arm hand
Sit and reach tests
(Sumber: Hafen, 1988, hal. 202)
Model Umum Reaksi Pengebalan Tubuh
Lingkungan Luar
: Mikroorganisme-bakteri, jamur, protozoa, virus. Tanaman
dan hasilnya-biji dan rumput, dan sebagainya. Obat-antibiotik, dan lain-lain.
Biologis-vaksin, darah, dan hasilnya. Produksi dari ternak-dander, serum.
Serangga-sengatan lebah. Bahan kimia-makanan yang mengandung logam, cat
warna, bahan pelindung, racun.
Lingkungan Dalam
: Jaringan transplantasi-jantung, ginjal, kulit. Sel dan
ganas tumor jaringan kanker.
214
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Imunogens, tolerogens, haptens, ANTIGENS
Imunogens, tolerogens, haptens, ANTIGENS
T. Lymphocytes
Kekebalan sel dengan
ikatan Ag.
(1)
Pembantu sel T
(2)
Penekan sel T
(3)
Sel daya ingat
kekebala
n khusus
(4)
Sel penghantar
kekebalan fungsi
hypersensitivity
(5)
Sel pembunuh fungsi
tolak tumor, grafts
(6)
Faktor pemindah
lymphocyte hilang
oleh sel T hambat
migrasi macrophage
Pengaruh pada sel :
Kulit, kerusakan sel epidermal
dermatitis
Saluran pencernaan :
pendarahan, diare, muntah,
nambah produksi lendir
Saluran pernafasan : Tambah
kontraks sekresi, lendir
Sistem peredaran darah : tambah
lubang (ukuran), edema,
anemia,
hancur erythrocytes.
B
-
lymphocytes
kebal humoral dengan
antigen
Daya ingat
Sel plasma
lgG, lgM, lgA, lgD,
dan lgE
Sel phagocyte
(1)
Macrophages
(
monocytes)
(2)
Neutrophils
(3)
Eosinophils
Mobilasi sel
pene
lan
dalam daerah
pembengkakan
phagocyte
Promosi chemotaxis
via mediator
SEL PENGHANTAR
1.
Sel tebal
2.
Basophils
platelets
3.
Enterochromaffin
sel, neutrophils
Histamin
Prostaglan
dins
ECF
-
A, SRS
-
A
Histamine
Seroto
n
in
Serotinin, SRS, ECF
antigen
ANTIGEN
antigen
Fungsi sel penelan
(phagocytes)
ANTIGEN
Penghantar
Histamin, serotonin
ALLERGY
Lymphokines
such as MIF
(2)
Pembantu
produksi antibodi
(1)
Pembantu
produksi antibodi
(3) ANTIBODI
Imunisasi
atau
infeksi
2.
Ab ikatan
phagocyte
1.
Ab ikat Fc
dari Ab
lgE ikat
sel mediator
ANTIGEN
CYTOTOXICITY LANGSUNG
Sumber : Fuerst, 1983, hal. 399.